Senin, 10 Desember 2012

pembelajaran tuntas


STRATEGI PEMBELAJARAN TUNTAS
(MASTERY LEARNING)
1.PENGERTIAN PEMBELAJARAN TUNTAS
Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan secara individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk mengurangi kegagalan peserta didik dalam belajar.
Pembelajaran tuntas adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik mencapai penguasaan (mastery level) terhadap kompetensi tertentu. Dengan menempatkan pembelajaran tuntas (mastery learning) sebagai salah satu prinsip utama dalam mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, berarti pembelajaran tuntas merupakan sesuatu yang harus dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh warga sekolah.
Strategi belajar tuntas menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan peserta didik sedemikiah rupa, sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari belajar tuntas dengan pendekatan individual ialah adanya pengakuan terhadap perbedaan individual masing-masing peserta didik.

2.METODE PEMBELAJARAN TUNTAS
Metode pembelajaran yang sangat ditekankan dalam pembelajaran tuntas adalah pembelajaran individual, pembelajaran dengan teman (peer instruction), dan bekerja dalam kelompok kecil. Berbagai jenis metode (multi metode) pembelajaran harus digunakan untuk kelas atau kelompok.
Menurut Benyamin S. Bloom (Ramayulis, 194:1990) ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam belajar tuntas yaitu:
  1. Menentukan unit pelajaran (dipecah untuk setiap satu dua minggu).
  2. Merumuskan tujuan pengajaran (secara khusus dan terukur).
  3. Menentukan standar ketuntasan (patokan berupa persentase).
  4. Menyusun dianostik test, test formatif sebagai dasar umpan balik.
  5. Mempersiapkan seperangkan tugas untuk dipelajari.
  6. Mempersiapkan seperangkat pengajaran korektif (bagi peserta didik yang lemah).
  7. Pelaksanaan pengajaran biasa (group based instruction).
  8. Evaluasi sumatif (apabila selesai satu unit).
Strategi belajar tuntas dikembangkan oleh Benyamin S. Bloom di atas meliputi tiga bagian, yaitu:
  • Mengidentifikasi prakondisi
  • Mengembangkan prosedur operasional
  • Hasil belajar
Strategi tersebut diimplementasikan dalam sistem pembelajaran klasikal maupun individual dengan memberikan bumbu sesuai dengan taraf kemampuan individu peserta didik berupa corrective technique, semacam pengajaran remedial, yang dilakukan dengan memberikan pengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai peserta didik, dengan prosedur dan metode yang berbeda dengan sebelumnya. Memberikan tambahan waktu kepada tambahan waktu kepada peseta didik yang membutuhkan (belum menguasai bahan secara tuntas).
3.CIRI POKOK PEMBELAJARAN TUNTAS

1.      Berdasarkan atas tujuan instruksional yang hendak dicapai yang sudah ditentukan lebih dahulu.
  1. Memperhatikan perbedaan individu siswa (asal perbedaan) terutama dalam kemampuan dan kecepatan belajarnya.
  2. Menggunakan prinsip belajar siswa aktif.
  3. Menggunakan satuan pelajaran yang kecil.
  4. Menggunakan system evaluasi yang kontiniw dan berdasarkan atas kriteria, agar guru maupun siswa dapat segera memperoleh balikan.
  5. Menggunakan program pengayaan dan program perbaikan.
4.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBELAJARAN TUNTAS

1.  Kelebihan Belajar Tuntas
a.       Memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena memberikan kesempatan mengembangakn diri, dan memecahkan masalah sendiri dengan menemukan dan bekerja sendiri.
b.      Berorientasi pada peningkatan produktivitas hasil belajar, yakni menguasai bahan ajar secara tuntas.
c.       Guru dan siswa bekerjasama secara partisipatif dan persuasive.
d.      Penilaian yang dilakukan mengandung nilai obyektifitas yang tinggi karena penilaian dilakukan oleh guru, teman dan diri sendiri.
e.       Strategi ini tidak mengenal kegagalan siswa, karena siswa yang kurang mampu dibantu oleh guru dan temannya.
f.       Menyediakan waktu berdasarkan kebutuhan masing-masing individu.
g.      Mengaktifkan para guru sebagai regu yang harus bekerjasama secara efektif sehingga proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara optimal.
2.      Kekurangan Belajar Tuntas
a.       Sulit dalam pelaksanaan karena melibatkan berbagai kegiatan.
b.      Guru-guru masih kesulitan membuat perencanaan karena dibuat dalam satu semester.
c.       Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan teknik lama sulit beradaptasi.
d.      Memerlukan berbagai fasilitas, dan dana yang cukup besar.
e.       Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar yang ditetapkan.
f.       Diberlakukannya sistem ujian (EBTA atau EBTANAS) yang menuntut penyelenggaraan program bidang studi pada waktu yang telah ditetapkan dan usaha persiapan siswa untuk menempuh ujian.


STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS
                                                          (LEARNING CYCLE)       
1.PENGERTIAN SIKLUS BELAJAR
Siklus Belajar (Learning Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered). Siklus Belajar merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif.
Pembelajaran siklus merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivis. Model pembelajarnan siklus pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam Science Curicullum Improvement Study (SCIS). Siklus belajar merupakan salah satu model pembelajarn dengan pendekatan kontruktivis yang pada mulanya terdiri atas tiga hal, yaitu :
a.      Eksplorasi (exploration)
b.      Pengenalan konsep(concept introduction)
c.       Penerapan konsep (concept application)
2.TAHAP PEMBELAJARAN

a.Pembangkitan Minat
Pada tahap ini, guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingintahuan (curiosity) siswa tentang topik yang diajarkan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan dengan proses faktual dalam kehidupan sehari-hari (yang berhubungan dengan topik pembahasan).
b.Eksplorasi
Pada tahap eksoplorasi dibentuk kelompok-kelompok kecil atara 2-4 siswa, kemudian diberikan kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil anpa pembelajaran langsung dari guru. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilisator dan motivator.      
c.Penjelasan
Pada tahap penjelasan, guru dituntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimat atau pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan siswa, dan saling mendengar sacara kritis penjelasan antar siswa atau guru.


d.Elaborasi
Pada tahap ini siswa  menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang berbeda. Dengan demikian, siswa akan dapat belajar secara bermakna, karena telah dapat menerapkan atau mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya dalam situasi baru.
e.Evaluasi
Pada tahap ini guru dapat mengamati pengetahuan dan pemahaman siswa dalam penerapan konsep baru. Hasil evaluasi dapat dijadikan guru sebagai bahan evaluasi tentang proses penerapan metode siklus belajar yang sedang diterapkan, apakah sudah berjalan dengan sangat baik, cukup baik, atau masih kurang. Demikian pula melalui evaluasi diri, siswa akan dapat mengetahui kekurangan atau kemajuan dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

3.IMPLEMENTASI SIKLUS BELAJAR

Implementasi siklus belajar dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya fase-fase tersebut mulai dari perencanaan (terutama pengembangan perangkat pembelajaran) pelaksanaan terutama pertanyaan-pertanyaan arahan dan proses pembimbingan) sampai evaluasi.
Efektifitas implementasi siklus belajar biasanya diukur melalui observasi proses dan pemberian tes. Jika ternyata hasil dan kualitas pemberian tersebut ternyata belum memuaskan, maka dapat dilakukan siklus berikutnya yang pelaksanaannya harus lebih baik dibanding siklus sebelumnya dengan cara mengantisipasi kelemahan-kelemahan siklus sebelumnya, sampai hasilnya memuaskan.
Implementasi siklus belajar dalam pembelajaran sesuai dengan pandangan kontruktivitas yaitu :
·         Siswa belajar secara aktif. Siswa mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja dan berpikir. Pengetahuan dikonstruksi dari pengalaman siswa.
·         Informasi baru dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa. Informasi baru yang dimiliki siswa berasal dari interpretasi individu.
·         Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang merupakan pemecahan masalah. (Hudojo, 2001)
Dengan demikian proses pembelajaran bukan lagi sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa, seperti dalam falsafah behaviorisme, tetapi merupakan proses pemerolehan konsep yang berorientasi pada keterlibatan siswa secara aktif dan langsung. Proses pembelajaran demikian akan lebih bermakna dan menjadikan skema dalam diri siswa menjadi pengetahuan fungsional yang setiap saat dapat diorganisasi oleh siswa untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

4.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SIKLUS BELAJAR

1.      Kelebihan Siklus Belajar
a.  Meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.
b. Membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa.
c.  Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
2.      Kekurangan Siklus Belajar
a.    Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran.
b.   Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
c.    Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi.
d.   Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.



KONSEP STRATEGI PEMBELAJARAN
PENGERTIAN STATEGI
·         Bahasa : Siasat, kiat, trik dan cara.
·         Umum : Strategi adalah suatu garis haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
·         Kata strategi dalam dunia militer diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan.
·         Dalam artian yang lain strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
·         Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai planning, metode untuk mencapai tujuan pendidikan.

Strategi pembelajaran adalah
·         Perencanaan yang berisikan tentang rangkaian kegiatan yang di desaind atau direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
·         Dalam konteks belajar mengajar strategi berarti pola umum perbuatan guru dan peserta didik dalam permujutan kegiatan belajar mengajar.
MENURUT PARA AHLI
a.      Kemp
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b.      Kozma
Strategi pembelajaran adalah kegiatan yang dipilih, yang dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
c.       Gerlach & Ely
Strategi pembelajaran merupakan cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, ruang lingkup dan urutan kegiatan oembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
d.      Dick & Carey
Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran, prosedur kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
e.       Chopper
Strategi pembelajaran merupakan pemilihan berbagai jenis latihan tertentu yang  sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
KOMPONEN STRATEGI PEMBELAJARAN
a.       Guru atau pendidik
b.      Siswa atau peserta didik
c.       Tujuan
d.      Materi atau bahan ajar
e.       Metode
f.       Alat atau media
g.      Sumber belajar
h.      Evaluasi
HAL YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN
a.       Peserta didik (raw input)
b.      Sasaran (instrumental input)
c.       Lingkungan, untuk itu kita harus mengetahui kemampuan peserta didik dan lingkungan peserta didik.
Ada kata lain yang mirip pengertiannya dengan strategi pembelajaran yang sering digunakan yaitu:
a.      Model Pembelajaran
·         Model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuan, sintaks, lingkungan dan system pengelolaan (model lebih luas dari pendekatan strategi, metode).
·         Model pelajaran mengarah kepada desains.
·         Model pelajaran merupakan konseptial yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang dan para pendidik dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.
b.      Pendekatan (approach)
·         Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berorientasi kepada guru (teacher center approach) menurunkan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduksi (umum ke khusus), pembelajaran expository (tanya jawab, ceramah, wawancara).
·         Pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student center approach) menurunkan strategi pembelajaran discovery (menemukan), ingquiry pembelajaran deduktif (dari khusus ke umum)
c.       Metode
·         Adalah cara menyajikan bahan ajar kepada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
d.      Teknik
·         Adalah cara yang digunakan guru dalam rangka menginplementasikan suatu metode.
e.       Taktik
·         Adalah gaya seseorang dalam melakukan suatu teknik atau metode tertentu (sifatnya individual).
                    






KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori (Reigeluva, 1983 and the gank, 1989) yaitu :
1.      Strategi Pengorganisasian (organizational strategy)
2.      Strategi penyampaian (delivery strategy)
3.      Strategi Pengelolaan (management strategy)

A. STRATEGI PENGORGANISASIAN
·   Merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi, materi, penataan isi, pembuatan formatnya.
·   Strategi pembelajaran juga berkaitan dengan cara membuat urutan (sequencings) materi dan mengintesiskan fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan dengan misi pelajaran.
B.STRATEGI PENYAMPAIAN
  • Merupakan cara untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik dan atau untuk menerima serta merespons masukan dari peserta didik.
  • Strategi penyampaian juga disebut dengan strategi melaksanakan proses pembelajaran.
  • Strategi penyampaian ini lebih menekankan pada media yang dipakai untuk menyajikan pelajaran, kegiatan belajar apa yang dilakukan peserta didik dan stuktur belajar mengajar bagaimana yang digunakan.
  • Ganye & Briggs, (1979) menyebutkan dengan delivery systems.
  • Strategi penyampaian mencakup lingkungan fisik, guru, bahan pelajaran, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelajaran.
C.STRATEGI PENGELOLAAN
·         Merupakan cara untuk menata interaksi antara peserta didik dengan variable strategi lainnya. (strategi pengorganisasian dan strategi pencapaian).
·         Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan penjadwalan, motivasi, serta control belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar