STRATEGI PEMBELAJARAN TUNTAS
(MASTERY LEARNING)
1.PENGERTIAN
PEMBELAJARAN TUNTAS
Pembelajaran
tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan secara
individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk mengurangi
kegagalan peserta didik dalam belajar.
Pembelajaran
tuntas adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk memotivasi
peserta didik mencapai penguasaan (mastery level) terhadap kompetensi tertentu.
Dengan menempatkan pembelajaran tuntas (mastery learning) sebagai salah satu
prinsip utama dalam mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,
berarti pembelajaran tuntas merupakan sesuatu yang harus dipahami dan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh warga sekolah.
Strategi belajar tuntas menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun
kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi
mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan peserta didik sedemikiah
rupa, sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya
potensi masing-masing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari
belajar tuntas dengan pendekatan individual ialah adanya pengakuan terhadap
perbedaan individual masing-masing peserta didik.
2.METODE PEMBELAJARAN TUNTAS
Metode pembelajaran yang sangat
ditekankan dalam pembelajaran tuntas adalah pembelajaran individual,
pembelajaran dengan teman (peer instruction), dan bekerja dalam kelompok
kecil. Berbagai jenis metode (multi metode) pembelajaran harus digunakan untuk
kelas atau kelompok.
Menurut Benyamin S. Bloom
(Ramayulis, 194:1990) ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam belajar
tuntas yaitu:
- Menentukan unit pelajaran (dipecah untuk setiap
satu dua minggu).
- Merumuskan tujuan pengajaran (secara khusus dan
terukur).
- Menentukan standar ketuntasan (patokan berupa
persentase).
- Menyusun dianostik test, test formatif sebagai
dasar umpan balik.
- Mempersiapkan seperangkan tugas untuk dipelajari.
- Mempersiapkan seperangkat pengajaran korektif
(bagi peserta didik yang lemah).
- Pelaksanaan pengajaran biasa (group based
instruction).
- Evaluasi sumatif (apabila selesai satu unit).
Strategi belajar tuntas dikembangkan
oleh Benyamin S. Bloom di atas meliputi tiga bagian, yaitu:
- Mengidentifikasi prakondisi
- Mengembangkan prosedur operasional
- Hasil belajar
Strategi tersebut diimplementasikan
dalam sistem pembelajaran klasikal maupun individual dengan memberikan bumbu
sesuai dengan taraf kemampuan individu peserta didik berupa corrective technique, semacam pengajaran
remedial, yang dilakukan dengan memberikan pengajaran terhadap tujuan yang
gagal dicapai peserta didik, dengan prosedur dan metode yang berbeda dengan
sebelumnya. Memberikan tambahan waktu kepada tambahan waktu kepada peseta didik
yang membutuhkan (belum menguasai bahan secara tuntas).
3.CIRI POKOK PEMBELAJARAN TUNTAS
1.
Berdasarkan atas tujuan instruksional yang hendak
dicapai yang sudah ditentukan lebih dahulu.
- Memperhatikan perbedaan
individu siswa (asal perbedaan) terutama dalam kemampuan dan kecepatan
belajarnya.
- Menggunakan prinsip belajar
siswa aktif.
- Menggunakan satuan pelajaran
yang kecil.
- Menggunakan system evaluasi
yang kontiniw dan berdasarkan atas kriteria, agar guru maupun siswa dapat
segera memperoleh balikan.
- Menggunakan program pengayaan
dan program perbaikan.
4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMBELAJARAN TUNTAS
1. Kelebihan Belajar Tuntas
a.
Memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena
memberikan kesempatan mengembangakn diri, dan memecahkan masalah sendiri dengan
menemukan dan bekerja sendiri.
b.
Berorientasi pada peningkatan produktivitas hasil
belajar, yakni menguasai bahan ajar secara tuntas.
c.
Guru dan siswa bekerjasama secara partisipatif dan persuasive.
d.
Penilaian yang dilakukan mengandung nilai obyektifitas
yang tinggi karena penilaian dilakukan oleh guru, teman dan diri sendiri.
e.
Strategi ini tidak mengenal kegagalan siswa, karena
siswa yang kurang mampu dibantu oleh guru dan temannya.
f.
Menyediakan waktu berdasarkan kebutuhan masing-masing individu.
g.
Mengaktifkan para guru sebagai regu yang harus
bekerjasama secara efektif sehingga proses belajar mengajar dapat dilaksanakan
secara optimal.
2. Kekurangan Belajar Tuntas
a.
Sulit dalam pelaksanaan karena melibatkan berbagai
kegiatan.
b.
Guru-guru masih kesulitan membuat perencanaan karena
dibuat dalam satu semester.
c.
Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan teknik lama
sulit beradaptasi.
d.
Memerlukan berbagai fasilitas, dan dana yang cukup
besar.
e.
Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih
luas lagi dari standar yang ditetapkan.
f.
Diberlakukannya sistem ujian (EBTA atau EBTANAS) yang
menuntut penyelenggaraan program bidang studi pada waktu yang telah ditetapkan
dan usaha persiapan siswa untuk menempuh ujian.
STRATEGI
PEMBELAJARAN SIKLUS
(LEARNING
CYCLE)
1.PENGERTIAN SIKLUS BELAJAR
Siklus Belajar (Learning
Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered). Siklus Belajar
merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian
rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus
dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif.
Pembelajaran siklus merupakan salah satu model pembelajaran
dengan pendekatan kontruktivis. Model pembelajarnan siklus pertama kali
diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam Science
Curicullum Improvement Study (SCIS). Siklus belajar merupakan salah satu model
pembelajarn dengan pendekatan kontruktivis yang pada mulanya terdiri atas tiga
hal, yaitu :
a. Eksplorasi (exploration)
b.
Pengenalan konsep(concept
introduction)
c.
Penerapan konsep (concept
application)
2.TAHAP PEMBELAJARAN
a.Pembangkitan Minat
Pada tahap ini, guru berusaha membangkitkan dan
mengembangkan minat dan keingintahuan (curiosity)
siswa tentang topik yang diajarkan.
Hal
ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan dengan proses faktual dalam
kehidupan sehari-hari (yang berhubungan dengan topik pembahasan).
b.Eksplorasi
Pada tahap eksoplorasi dibentuk kelompok-kelompok kecil atara
2-4 siswa, kemudian diberikan kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok
kecil anpa pembelajaran langsung dari guru. Pada tahap ini guru berperan
sebagai fasilisator dan motivator.
c.Penjelasan
Pada tahap penjelasan, guru dituntut mendorong siswa untuk
menjelaskan suatu konsep dengan kalimat atau pemikiran sendiri, meminta bukti
dan klarifikasi atas penjelasan siswa, dan saling mendengar sacara kritis
penjelasan antar siswa atau guru.
d.Elaborasi
Pada tahap ini siswa menerapkan konsep dan
keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang
berbeda. Dengan demikian, siswa akan dapat belajar secara bermakna, karena
telah dapat menerapkan atau mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya
dalam situasi baru.
e.Evaluasi
Pada tahap ini guru dapat mengamati pengetahuan dan
pemahaman siswa dalam penerapan konsep baru. Hasil evaluasi dapat dijadikan
guru sebagai bahan evaluasi tentang proses penerapan metode siklus belajar yang
sedang diterapkan, apakah sudah berjalan dengan sangat baik, cukup baik, atau
masih kurang. Demikian pula melalui evaluasi diri, siswa akan dapat mengetahui
kekurangan atau kemajuan dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
3.IMPLEMENTASI SIKLUS BELAJAR
Implementasi siklus belajar dalam pembelajaran menempatkan
guru sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya fase-fase tersebut mulai
dari perencanaan (terutama pengembangan perangkat pembelajaran) pelaksanaan
terutama pertanyaan-pertanyaan arahan dan proses pembimbingan) sampai evaluasi.
Efektifitas implementasi siklus belajar biasanya diukur
melalui observasi proses dan pemberian tes. Jika ternyata hasil dan kualitas
pemberian tersebut ternyata belum memuaskan, maka dapat dilakukan siklus
berikutnya yang pelaksanaannya harus lebih baik dibanding siklus sebelumnya
dengan cara mengantisipasi kelemahan-kelemahan siklus sebelumnya, sampai hasilnya
memuaskan.
Implementasi siklus belajar dalam pembelajaran sesuai dengan
pandangan kontruktivitas yaitu :
·
Siswa
belajar secara aktif. Siswa mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja
dan berpikir. Pengetahuan dikonstruksi dari pengalaman siswa.
·
Informasi
baru dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa. Informasi baru yang
dimiliki siswa berasal dari interpretasi individu.
·
Orientasi
pembelajaran adalah investigasi dan penemuan yang merupakan pemecahan masalah.
(Hudojo, 2001)
Dengan demikian proses pembelajaran bukan lagi sekedar transfer
pengetahuan dari guru ke siswa, seperti dalam falsafah behaviorisme, tetapi
merupakan proses pemerolehan konsep yang berorientasi pada keterlibatan siswa
secara aktif dan langsung. Proses pembelajaran demikian akan lebih bermakna dan
menjadikan skema dalam diri siswa menjadi pengetahuan fungsional yang setiap
saat dapat diorganisasi oleh siswa untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi.
4.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SIKLUS
BELAJAR
1.
Kelebihan Siklus Belajar
a. Meningkatkan motivasi belajar karena siswa
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.
b. Membantu mengembangkan sikap ilmiah
siswa.
c. Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
2.
Kekurangan Siklus Belajar
a. Efektifitas pembelajaran rendah jika
guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran.
b. Menuntut kesungguhan dan kreativitas
guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
c. Memerlukan pengelolaan kelas yang
lebih terencana dan terorganisasi.
d. Memerlukan waktu dan tenaga yang
lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.
KONSEP STRATEGI PEMBELAJARAN
PENGERTIAN STATEGI
·
Bahasa
: Siasat, kiat, trik dan cara.
·
Umum
: Strategi adalah suatu garis haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
·
Kata
strategi dalam dunia militer diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan
militer untuk memenangkan peperangan.
·
Dalam
artian yang lain strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau
keberhasilan dalam mencapai tujuan.
·
Dalam
dunia pendidikan strategi diartikan sebagai planning, metode untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Strategi
pembelajaran adalah
·
Perencanaan
yang berisikan tentang rangkaian kegiatan yang di desaind atau direncanakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
·
Dalam
konteks belajar mengajar strategi berarti pola umum perbuatan guru dan peserta
didik dalam permujutan kegiatan belajar mengajar.
MENURUT PARA
AHLI
a. Kemp
Strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
peserta didik agar tujuan pembelajran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b. Kozma
Strategi
pembelajaran adalah kegiatan yang dipilih, yang dapat memberikan fasilitas
kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
c. Gerlach & Ely
Strategi
pembelajaran merupakan cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran
dalam lingkungan pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, ruang lingkup dan
urutan kegiatan oembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada
peserta didik.
d. Dick & Carey
Strategi
pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran, prosedur
kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
e. Chopper
Strategi
pembelajaran merupakan pemilihan berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
KOMPONEN
STRATEGI PEMBELAJARAN
a. Guru atau
pendidik
b. Siswa atau
peserta didik
c. Tujuan
d. Materi atau
bahan ajar
e. Metode
f. Alat atau
media
g. Sumber
belajar
h. Evaluasi
HAL YANG
MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBELAJARAN
a. Peserta
didik (raw input)
b. Sasaran (instrumental
input)
c. Lingkungan,
untuk itu kita harus mengetahui kemampuan peserta didik dan lingkungan peserta
didik.
Ada kata
lain yang mirip pengertiannya dengan strategi pembelajaran yang sering
digunakan yaitu:
a.
Model
Pembelajaran
·
Model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan
pembelajaran tertentu termasuk tujuan, sintaks, lingkungan dan system
pengelolaan (model lebih luas dari pendekatan strategi, metode).
·
Model pelajaran mengarah kepada desains.
·
Model pelajaran merupakan konseptial yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang dan para pendidik dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.
b. Pendekatan (approach)
·
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang guru
terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berorientasi kepada guru (teacher center approach) menurunkan
strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduksi (umum ke khusus),
pembelajaran expository (tanya jawab,
ceramah, wawancara).
·
Pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student center approach) menurunkan
strategi pembelajaran discovery
(menemukan), ingquiry pembelajaran
deduktif (dari khusus ke umum)
c.
Metode
·
Adalah cara menyajikan bahan ajar kepada peserta didik
untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
d.
Teknik
·
Adalah cara yang digunakan guru dalam rangka
menginplementasikan suatu metode.
e.
Taktik
·
Adalah gaya seseorang dalam melakukan suatu teknik
atau metode tertentu (sifatnya individual).
KLASIFIKASI
STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi
pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori (Reigeluva, 1983 and the
gank, 1989) yaitu :
1. Strategi
Pengorganisasian (organizational strategy)
2. Strategi
penyampaian (delivery strategy)
3. Strategi
Pengelolaan (management strategy)
A.
STRATEGI PENGORGANISASIAN
· Merupakan
cara untuk menata isi suatu bidang studi, kegiatan ini berhubungan dengan
tindakan pemilihan isi, materi, penataan isi, pembuatan formatnya.
· Strategi
pembelajaran juga berkaitan dengan cara membuat urutan (sequencings) materi dan
mengintesiskan fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan dengan misi
pelajaran.
B.STRATEGI PENYAMPAIAN
- Merupakan
cara untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik dan atau untuk
menerima serta merespons masukan dari peserta didik.
- Strategi
penyampaian juga disebut dengan strategi melaksanakan proses pembelajaran.
- Strategi
penyampaian ini lebih menekankan pada media yang dipakai untuk menyajikan
pelajaran, kegiatan belajar apa yang dilakukan peserta didik dan stuktur
belajar mengajar bagaimana yang digunakan.
- Ganye
& Briggs, (1979) menyebutkan dengan delivery systems.
- Strategi
penyampaian mencakup lingkungan fisik, guru, bahan pelajaran, dan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelajaran.
C.STRATEGI PENGELOLAAN
·
Merupakan cara untuk menata interaksi
antara peserta didik dengan variable strategi lainnya. (strategi
pengorganisasian dan strategi pencapaian).
·
Strategi pengelolaan pembelajaran
berhubungan dengan penjadwalan, motivasi, serta control belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar